Jumat, 05 Oktober 2012

Tempat dan Obyek Wisata di Flores




Belakangan ini pulau Flores dan terutama kepulauan Komodo di Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi sorotan sebagian wisatawan lokal dan mancanegara. Flores yang juga dijuluki "Nusa Bunga" adalah salah satu kawasan yang mampu sekaligus memenuhi kebutuhan para petualang yang mencari keindahan atau keunikan: ziarah rohani, budaya, alam, bahari, ekowisata, dan sosial kemasyarakatan.

Main Piano sambil menikmati keindahan Flores
 Bila dari ujung timur yang dimulai dari Kabupaten Lembata, Flores Timur, Sika, Ende, Nagekeo, Ngadha, Mangarai dan kabupaten Manggarai Barat, diakui ada sejumlah ‘keajaiban’ yang ada dan dapat dinikmati, di antaranya:

 Semana Santa

Semana Santa adalah perayaan Pekan Suci yang berpuncak pada prosesi Jumat Agung. Ini merupakan tradisi unik peninggalan Portugis, yang masih tetap hidup di Larantuka.  Setiap tahun, menjelang dan pada saat perayaan Paskah umat Katolik, kota indah di bibir pantai ujung timur Pulau Flores ini dibanjiri ribuan peziarah dari berbagai kota di pelosok Tanah Air, bahkan dari luar negeri.
Larantuka terletak di kaki gunung "Ile Mandiri"
Sejumlah biro perjalanan di Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, Kupang, bahkan sudah rutin memasukkan Semana Santa di Larantuka ke dalam Paket Wisata Rohani tahunan mereka. Semana Santa, dengan berbagai ritual keagamaanya yang unik adalah salah satu pesona  wisata yang ada di Larantuka. Letak kota Larantuka di kaki gunung Ile Mandiri . Kota ini terlindungi oleh dua buah pulau kecil di depannya, yakni Adonara dan Solor, yang hanya berjarak beberapa kilometer. Dan di sebelah barat, bukit-bukit dan gunung Lewotobi ganda yang tampak samar-samar.
Penangkapan Ikan Paus

Dari Larantuka kita mengarahkan pandangan ke timur, melewati selat antara pulau Adonara dan Solor dan lalu membelok ke selatan ke laut lepas, Laut Sawu dan singgah di desa Lamalera. Di Lamalera di pesisir Selatan pulau Lembata ini wisatawan dapat menyaksikan tradisi penangkapan ikan paus. Atraksi memburu "raksasa laut" itu hanya bersenjatakan tombak tradisional yang dinamakan tempuling. 
Akrobat para nelayan Lamalera






Inilah warisan budaya yang tak lekang dimakan usia. Meski sudah menjadi kabupaten sendiri, Lembata bisa dimasukkan sebagai satu kawasan/paket wisata dengan Pulau Flores.





 Danau Kelimutu

Masuk ke kawasan tengah Pulau Flores, para wisatawan bisa menikmati keunikan alam Danau Kelimutu yang terletak di puncak Gunung Kelimutu. Danau ini masuk dalam rangkaian Taman Nasional Kelimutu. Danau ini berada di ketinggian 1.631 meter dari permukaan laut.

Danau Kelimutu
Danau Kelimutu mempunyai tiga kubangan raksasa. Sebelum bencana tsunami 1992, tiga kubangan itu mempunyai warna yang berbeda satu sama lain, yaitu merah, putih dan biru. Tetapi sejak bencana itu masing-masing dengan warna yang selalu berubah tiap tahunnya.


Kampung Bena

Kampung Megalitik - Bena
Masih di bagian tengah Pulau Flores, tepatnya di Kabupaten Ngada,  para wisatawan bisa menyaksikan sebuah bangunan megalitik yang ada di perkampungan tradisional, Bena.

Desa ini terletak di bawah kaki Gunung Inerie sekitar 13 km arah selatan Kota Bajawa. Perkampungan adat ini terkenal karena keberadaan sejumlah bangunan megalitik yang dimiliki dan tata kehidupan masyarakatnya yang masih mempertahankan keaslian perkampungan tersebut.



Taman Laut - Riung
Masih di Kabupaten Ngada, Flores Tengah, wisatawan juga bisa menyaksikan keindakan Taman Wisata Alam Tujuh Belas Pulau Riung merupakan gugusan pulau-pulau besar dan kecil, dengan jumlah 17 Pulau. Kawasan ini berada sekitar 70 kilometer sebelah utara Kota Bajawa, ibukota Ngada.

Beberapa obyek wisata yang berada di dalam dan di luar kawasan TWA Tujuh Belas Pulau merupakan potensi alam yang cukup menarik untuk berbagai kegiatan wisata, baik wisata darat maupun perairan. Beberapa kegiatan wisata lama yang bisa dilakukan di kawasan ini meliputi lintas alam pantai dan panorama alam bawah laut, serta wisata bahari.

Taman Nasional Komodo

Taman Nasional Komodo
Terletak di kawasan barat Pulau Flores – tepatnya Pulau Komodo dan masuk wilayah Kabupaten Manggarai Barat. 

Ini objek wisata yang sudah mendunia dan merupakan aset nasional yang tak tergantikan. Oleh Unesco kawasan ini telah ditetapkan ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia dan Cagar Biosfir.

Komodo merupakan spesies kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2 – 3 meter dan berat mencapai 165 kg. Dia merupakan salah satu hewan purba yang mampu bertahan hidup sampai saat ini. Hewan ini hanya terdapat di Pulau Komodo dan beberapa pulau lainnya di Kabupaten Manggarai Barat.

"Manusia Flores" dan Masyarakat

Tarian adat
Selain warisan keunikan alam, Pulau Flores juga didiami masyarakat yang sangat multikultural. Dari Larantuka di Flores Timur hingga Labuan Bajo di Flores bagian barat, kita tak dapat menemukan masyarakat yang sama, homogen. Apa yang dapat kita temukan adalah masyarakat dengan beranekaragam budaya,  tradisi, dan bahasa yang berbeda-beda. Masing-masing dengan tampilan aktraksi budaya yang berbeda satu dengan yang lain.

Keunikan kehidupan masyarakat kawasan pulau ini semakin memesona ketika lima tahun lalu, di kawasan Manggarai, ditemukan “Manusia Flores”. Para peneliti mengidentifikasi penemuan mencengangkan tersebut sebagai leluhur “hobbit”,  spesies mirip manusia yang diperkirakan telah menguasai Flores satu juta tahun lalu.


Para peneliti dari Australia mengatakan  hominins ini mungkin telah berevolusi menjadi hobbit kecil seperti manusia, atau "Manusia Flores" yang berdiri sekitar satu meter dan memiliki tengkorak ukuran jeruk. Selain kerangka “Manusia Flores” ini, ditemukan pula  artefak-artefak – 45 peralatan batu  yang menunjukkan “Manusia Flores” ini mungkin telah ada bahkan lebih awal. (AD)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar